
Karena itu ia menyarankan untuk membunuh Hakam saja. Tetapi Nabi SAW, mengabaikan saran Umar tersebut. Dengan sabar beliau mengajak pada Islam, dan akhirnya Hakam masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda, “Kalau saja aku memenuhi keinginan kalian beberapa saat yang lalu, tentu dia masuk neraka !”
Itulah salah satu bentuk kecintaan Rasulullah SAW kepada umat beliau, jauh lebih besar daripada kecintaan seorang ibu terhadap anak kandung nya. Hakam pun selalu memperbaiki keislamannya, sehingga akhirnya ia menjadi salah satu sahabat yang hafal Al Qur’an.
Waktupun berlalu, suatu ketika datang seseorang bernama Abu Bara’ Amir bin Malik ke Madinah, Nabi SAW menyerunya untuk masuk Islam tetapi ia tidak menolak dan tidak menerima. Namun demikian dia menyarankan Nabi SAW mengirim beberapa orang Sahabat Nabi untuk mengajak penduduk Najd, untuk menyeru kepada Islam. Nabi khawatir akan keselamatan mereka karena daerah tersebut sangat rawan kejahatan.
Rosulullah bersabda: ” inni akhsya ahlaihim ahla najdin” ( Aku khawatir pada penduduk Najd akan membahayakan sahabat2ku) Tetapi Abu Bara’ meyakinkan beliau, dan dengan segala pengaruhnya di sana, ia akan menjamin keselamatan rombongan tersebut. Karena itu beliau mengirim 40 orang sahabat pilihan dipimpin oleh Mundzir bin Amr, dan salah satunya adalah Hakam bin Kaisan. Rombongan ini kemudian dikhianati dan dibantai oleh Amir bin Thufail dan sekutunya di Bi’r Ma’unah tanpa tersisa, termasuk Hakam bin Kaisan, kecuali satu orang, Ka’ab bin Zaid An Najjar yang pura-pura mati walau terluka terkena tombak. Sungguh beruntung nasib Hakam bin Kaisan, dari calon penduduk neraka karena melawan Nabi SAW di Perang Badar, kemudian menjadi penduduk surga karena syahid di Bi’r Ma’unah.
0 Response to "Pengkhianatan Penduduk Najed Pada Rasulullah SAW"
Post a Comment