Allah سبحانه وتعالى telah mengutamakan serta memuliakan hari Jum’at dibanding dengan hari-hari lainnya, dan Allah تعالى pun memerintahkan hamba-Nya untuk menunaikan ibadah shalat Jum’at. Sebab menghadiri (mengerjakan) shalat Jum’at adalah wajib (fardhu ‘ain) atas setiap muslim, kecuali lima orang, yakni: perempuan, budak, anak kecil, orang sakit, dan musafir. Terdapat banyak dalil yang mewajibkan shalat Jum’at, maupun ancaman keras bagi yang melalaikannya.
Allah سبحانه وتعالى menegaskan dalam firman-Nya,
يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ ءٰمَنُوْآإِذَانُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُواالْبَيْعَ ۗ ذٰالِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْكُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [Qs. al-Jumu’ah: 9]
Dari Thariq bin Syihab, dari Nabi صلي الله عليه وسلم, beliau bersabda,
اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةٌ: عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ، أَوِ امْرَأَةٌ، أَوْ صَبِيٌّ، أَوْ مَرِيْضٌ.
“Shalat Jum’at dengan berjama’ah wajib bagi setiap muslim kecuali empat orang: hamba sahaya, wanita, anak-anak, atau orang sakit.”
[Shahih Sunan Abi Dawud (No. 942), Shahiihul Jaami’ush Shaghiir (No. 3111), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/394 No. 1054), ad-Daraquthni (II/3 No. 2), al-Baihaqi (III/172), dan Mustadrak al-Hakim (I/288)]
Dari Ibnu ‘Umar رضي الله عنه, dari Nabi صلي الله عليه وسلم, beliau bersabda:
لَيْسَ عَلَى الْمُسَافِرِ جُمُعَةٌ
“Shalat Jum’at tidak wajib bagi musafir.” [Ad-Daraquthni II/4 No. 4]
Mengingat wajib dan pentingnya shalat Jum’at, maka terdapat ancaman bagi kaum muslim yang melalaikan atau tidak mengerjakan shalat Jum’at, yaitu:
Dari Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah رضي الله عنه, mereka berdua mendengar Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda di atas mimbar kayunya:
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَـاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُوْنُنَّ مِنَ الْغَافِلِيْنَ
“Hendaklah orang-orang benar-benar berhenti meninggalkan shalat Jum’at. Atau Allah akan menutup hati mereka sehingga mereka benar-benar menjadi orang-orang yang lalai.” [Shahih: Shahiihul Jaami’ush Shaghiir (No. 5480), Shahiih Muslim (II/591 No. 865), dan Sunan an-Nasa-i (III/88)]
Dari ‘Abdullah, Nabi صلي الله عليه وسلم berkata kepada orang-orang yang meninggalkan shalat Jum’at:
لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلاً يُصَلِّيْ بِالنَّـاسِ، ثُمَّ أَحْرِقُ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُوْنَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوْتَهُمْ
Artinya:
“Aku benar-benar ingin menyuruh seseorang agar mengimami manusia. Kemudian aku bakar rumah seluruh laki-laki yang meninggalkan shalat Jum’at.” [Shahih: Shahiihul Jaami’ush Shaghiir (No. 5142), Shahiih Muslim (I/452 No. 652)]
0 Response to "Perintah Shalat Jum’at serta Ancaman bagi yang Melalaikannya"
Post a Comment