Jalaludin Rakhmat dan teman-temannya yang dianggap sebagai orang-orang Syi’ah karena keyakinan dan amalan mereka sama dengan sekte sesat Syi’ah.
Sebagai contoh, kesesatan Syi’ah adalah mencerca para sahabat radhiyallahu’anhum, ini bertebaran di buku-buku karya Jalaluddin Rakhmat, padahal sahabat adalah orang-orang yang Allah ta’ala pilih untuk menjadi murid Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan berjuang bersama beliau.
Demikian pula Al-Qur’an dan As-Sunnah sampai kepada kita dikarenakan para sahabat mempelajarinya dengan baik dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan mengajarkannya kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu dalam banyak ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah, Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam telah memuji para sahabat.
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berpesan,
لَا تَسُبُّو أَصْحَابِي لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَ لَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencerca sahabatku, janganlah kalian mencerca sahabatku, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, andaikan seorang dari kalian bersedekah emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai segenggam emas yang disedekahkan oleh sahabatku, tidak pula separuhnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Dan masih banyak lagi kesesatan Syi’ah lainnya yang diikuti oleh Jalal dan tokoh-tokoh tersebut, maka sudah sepatutnya kaum muslimin diingatkan akan bahaya kesesatan mereka.
Sebagai contoh, kesesatan Syi’ah adalah mencerca para sahabat radhiyallahu’anhum, ini bertebaran di buku-buku karya Jalaluddin Rakhmat, padahal sahabat adalah orang-orang yang Allah ta’ala pilih untuk menjadi murid Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan berjuang bersama beliau.
Demikian pula Al-Qur’an dan As-Sunnah sampai kepada kita dikarenakan para sahabat mempelajarinya dengan baik dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan mengajarkannya kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu dalam banyak ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah, Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam telah memuji para sahabat.
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berpesan,
لَا تَسُبُّو أَصْحَابِي لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَ لَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencerca sahabatku, janganlah kalian mencerca sahabatku, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, andaikan seorang dari kalian bersedekah emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai segenggam emas yang disedekahkan oleh sahabatku, tidak pula separuhnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Dan masih banyak lagi kesesatan Syi’ah lainnya yang diikuti oleh Jalal dan tokoh-tokoh tersebut, maka sudah sepatutnya kaum muslimin diingatkan akan bahaya kesesatan mereka.
0 Response to "Menyikapi Tokoh Tokoh Syi.ah Tentang Penyebar Berita Kesesatan di Indonesia"
Post a Comment